4. Sedikit tidur.
Apabila kualitas tidur kita tidak maksimal maka metabolisme jadi terganggu. Orang yang kurang tidur selama 3 hari akan menyebabka kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Itu artinya, resiko terkena diabetes akan meningkat. Kurang tidur juga bisa merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Di dorong rasa lapar, si penderita gangguan tidur terpicu memakan makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula dalam darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 4 jam sehari, atau sebaiknya 5-8 jam sehari.
5. Tidak banyak beraktivitas fisik
WHO menyatakan bahwa, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 % dam 20 tahun ke depan. "Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnm, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyaraktnya lebih memilih naik motor dibanding sepeda," kata Dr Guden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor, sekolah dll.
6. Sering mengalami stres
Stress itu sama halnya dengan banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stress datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol agar gula darah menjadi naik dan ada cadangan energi untuk beraktifitas. Tubuh kita memang oleh Alloh swt dirancang sedemikian rupa dengan sangat baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stress berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicara secara terbuka dan ungkapkan masalah pada orang lain, psikolog, saudara atau sahabat terdekat dan cari solusinya. Perbanyak berdzikir kepada Alloh swt.
Bagi anda yang sudah terkena penyakit diabetes kami sarankan untuk mengonsumsi tanaman yang mengandung kurkumin. Yang efektif mengatasi diabetes. Salah satu tanaman yang mengandung kurkumin adalah kunir putih. Demikian semoga bermanfaat.
Dari berbagai sumber