Kandungan tanaman Sambiloto ini sangatlah kompleks seperti, senyawa diterpene, lactone, dan flavonoid. Empat senyawa lakton yang ditemukan di dalam daun sambiloto, yaitu deoxyandrographolide, andrographolide, neoandrographolide dan 14- deoxy-11, 12-didehydroandrographolide. Senyawa flavonoid banyak ditemukan pada bagian akar, tetapi terdapat juga pada daun walaupun tidak sebanyak yang ada pada akar smbiloto. akar tanaman ini selain mengandung flavonoid juga, mengandung senyawa berupa polymethoxyflavone andrographine, panicoline, alkane, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik, monometilwithin, dan apigenin-7,4-dimetil eter (Hariana, 2013).
Sedangkan pada Bagian batang dan daun dari tanaman sambiloto mengandung senyawa alkane, keton dan aldehid . Kandungan dari sambiloto yang digunakan untuk pengobatan antara lain lactone, diterpenoids, diterpene glycosides, flavonoids, dan flavonoid glycosides (Akbar, 2011). Sambiloto memiliki fungsi sebagai antipiretik, obat panas dalam, analgesik, antiinflamasi, antiracun, antibakteri, dapat mengkondensasi sitoplasma pada sel tumor, mengatasi infeksi serta merangsang fagositosis (Hariana, 2013).
dengan kandungan senyawa yang begitu kompleks membuat tanaman ini digemari oleh para herbalis. Penasaran dengan cara mengolahnya? kami bagi tips mudahnya deh, khusus buat para pembaca, Cara membuatnya begitu simple, Cukup siapkan daun sambiloto (kalau bisa sama dengan akarnya) dan kunyit putih, cuci bersih kemudian Rebus dengan segelas air, tunggu sampai mendidih dinginkan. Minum secara teratur 2x sehari. semakin rutin kita konsumsi maka proses penyembuhannya akan lebih cepat dan maximal. semoga bermanfaat :)